TariYospan cukup populer dan sering diperagakan pada setiap event, acara adat, dan juga kegiatan penyambutan dan festival seni budaya. Diera tahun 90-an tarian ini sempat membahana di seantero tanah Papua, berbagai lomba sering dilakukan, bahkan tarian Yospan sering diperagakan dalam ekstrakurikuler atau pelajaran tambahan disekolah-sekolah di papua.
Awalnya Yospan terdiri dari tarian pergaulan: Yosim dan Pancar, dua tarian berbeda yang akhirnya dipadu menjadi satu. Dalam pementasan Yosim, yang berasal dari Yapen-Waropen (versi lain menyebutkan dari Sarmi, sebuah kabupaten di utara Pulau Papua dekat Sungai Mamberamo), para penari mengajak serta warga lainnya untuk hanyut dalam lagu-lagu
jejakpiknikcom. tari yospan tarian tradisional dari papua negeriku indonesia. download lagu dangdut mansyur s om palapak. daerah khusus ibukota jakarta wikipedia bahasa indonesia. mewarnai strawberry shortcake komputer fotografi. sosialisasi sasaran kinerja pegawai anita s personal blog. visa ke australia nama saya nadia. 20 musik instrumen
TariYospan adalah jenis tarian Kontemporer yang menggambarkan pergaulan atau persahabatan pada kaum muda-mudi Biak Numfor.[1]Tarian ini muncul pada tahun 1960 yang kemudian sempat menjadi bagian dari senam kesehatan jasmani di sejumlah instansi pemerintahan.[2]Yospan adalah bentuk akronim dari kata Yosim Pancar.[3]
MacamMacam Tarian Adat Papua: 1. Tari Suanggi. @ahyarsaeful.blogspot.com. Selanjutnya, ada tari aluyen yang artinya lagu yang dinyanyikan. Tarian ini adalah tari tradisional yang dipertunjukan ketika upacara adat. 10. Tari Yospan. Tari yospan ialah salah satu tarian tradisional dari Papua yang merupakan masuk dalam kategori tarian
Keunikandari tarian ini adalah pakaian, aksesoris, dan alat musiknya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan masing-masing Grup Seni tari/sanggar seni Yospan berbeda-beda, namun ciri khas Papua untuk aksesoris hampir sama. Alat-alat musik yang dipakai untuk mengiringi tarian Yospan seperti Gitar, Ukulele (Juk), Tifa dan Bass Akustik (stem bass).
TariYospan merupakan sejenis tarian pergaulan muda-mudi di daerah Papua. Gerakan tari Yospan terinspirasi saat pesawat-pesawat bermesin jet mulai mendaratkan rodanya di Biak sekitar 1960 an saat terjadi konflik antara Kerajaan Belanda dengan Pemerintah Indonesia. Gerak tarian ini yaitu gerakan dasar yang penuh dinamik dan menarik.
TariDaerah Papua. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted.
Beritadan foto terbaru Tari Yospan - Video Tarian Papua Yosim Pancar di Alun-alun Kajen. Berita dan foto terbaru Tari Yospan - Video Tarian Papua Yosim Pancar di Alun-alun Kajen. Minggu, 31 Oktober 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; Tari Yospan
TariPapua. Skip to main content. Due to a planned power outage on Friday, 1/14, between 8am-1pm PST, some services may be impacted. A line drawing of the Internet Archive headquarters building façade. An illustration of a magnifying glass. An illustration of a magnifying glass.
VPQEJHo. Kebudayaan dan tradisi yang beranekaragam sudah melekat hampir di setiap daerah Nusantara. Salah satu kebudayaan tersebut merupakan kesenian tari tradisional yang sampai detik ini masih eksis untuk ditampilkan dalam setiap kesempatan dan berbagai acara. Tanah air memang memiliki banyak sekali jenis tarian daerah yang mencerminkan betapa kayanya negeri ini. Salah satu jenis tari tersebut bernama tari Yospan yang berasal dari wilayah timur yaitu Papua. Disamping tarian khas Papua lainnya seperti, Tari Selamat Datang, Tari Sajojo, Tari Musyoh dan yang akan dibahas yaitu Tari Yospan. Tari Yospan ini tentunya memiliki keunikan dan ciri khas yang menonjolkan kebudayaan Papua. Berikut ini penjelasan mengenai tari Yospan yang juga disebut dengan tari persahabatan masyarakat Papua mulai dari sejarah, jenis, gerakan, kostum hingga makna dibalik tarian ini. Penjelasan dan Sejarah Tari YospanGerakan Tari Yospan1. Gerak Seka2. Gerak Pacul Tiga3. Gerak Gale-gale4. Gerak Jef5. Gerak PancarFungsiPenariKostumPengiringPola LantaiMakna Penjelasan dan Sejarah Tari Yospan Sumber Tari Yospan adalah jenis tarian tradisional yang berasal dari Papua. Uniknya, tari Yospan ini memiliki kepanjangan lho. Kepanjangan dari tari Yospan yaitu Yosim Pancar yang merupakan sebuah tarian pergaulan dimana sering dipertunjukan oleh para pemuda Papua sebagai wujud persahabatan. Sebenarnya tari Yospan ini adalah penggabungan dari dua jenis tarian penduduk Papua yaitu tari Yosim dan tari Pancar. Menurut beberapa sumber informasi mengenai kedua tarian ini, disebutkan bahwa asal usul tari Yosim adalah dari Sarmi, kabupaten pesisir utara Papua sekitar sungai Mamberamo namun ada pula sumber lain yang mengatakan bahwa asal usul tari Yosim dari wilayah Teluk Saireri Serui, Waropen. Tari Yosim memiliki gerakan yang mirip dengan gerakan Poloneis atau dansa Eropa yang gerakannya terlihat bebas dan lincah. Selanjutnya adalah tari Pancar merupakan sebuah tarian yang berasal dari Biak Numfor dan Manokwari pada tahun 1960 awal. Sebelumnya, tari Pancar juga disebut dengan nama tari Pancar Gas yang terinspirasi dari gerakan akrobatik pesawat di masa penjajahan Belanda. Agar lebih mudah diingat maka nama tari Pancar gas disingkat menjadi tari Pancar saja. Tari Yospan secara umum ditarikan baik oleh pria maupun wanita. Tarian ini mulai dikenal masyarakat Papua sekitar pada tahun 1980-an. Keunikan tari Yospan terletak pada pakaian, iringan musik, kostum, dan aksesoris yang menampilkan ciri khas Papua. Gerakan Tari Yospan Sumber Tari Yosim Pancar Yospan seperti yang telah diketahui berawal dari dua jenis tarian yang salah satunya bernama Pancar. Pancar sendiri artinya adalah lompatan ke arah depan yang dibarengi dengan hentakan pada kedua kaki yang serentak diatas tanah atau panggung. Secara umum gerak pada tari Yosim merupakan gerak perantara sendi dari ragam gerak yang satu ke gerak yang lain. Tari Yospan terdiri dari lima macam gerakan antara lain gerak seka, gerak pacul tiga, gerak gale-gale, gerak jef, dan gerak pancar. Berikut penjelasan mengenai gerakan-gerakan pada tari Yospan. 1. Gerak Seka Tari Yospan diawali dengan gerak gerak seka dimana para penari akan berjalan ke arah depan dengan hitungan setiap langkah kaki yang dihentakkan diatas tanah/panggung sebanyak dua kali. Gerakan ini terdapat dua variasi yaitu gerak seka biasa dan seka lima posisi berputar ditempat. Gerak seka berasal dari suku-suku yang berada di wilayah Papua tepatnya di Timika, Kaimana hingga Fak Fak. 2. Gerak Pacul Tiga Gerakan selanjutnya disebut juga sebagai gerak pancar Maneru yang merupakan nama sebuah tempat di pedalaman pulau Biak. Pada bagian gerakan ini para penari akan menari maju ke depan sebanyak tiga langkah. Pada langkah ketiga penari akan berhenti dan membuang kaki kanan dan kiri ke arah depan secara bergantian, ke samping kanan dan kiri sambil menghadap ke depan sambil membungkuk dan kembali tegak. Gerakan ini juga sering digunakan pada saat acara pesta rakyat. 3. Gerak Gale-gale Gerakan gale-gale merupakan sebuah gerakan dimana para penari akan berjalan melenggang maju ke depan dengan hitungan empat langkah ke depan lalu pada hitungan yang keempat kaki akan diseret di atas tanah atau panggung. Terdapat dua variasi dalam gerak gale-gale antara lain gerak gale-gale biasa dan gerak gale-gale maju mundur. Pada gerakan ini terdapat pengaruh dari tari pergaulan teluk Wondama dan kepulauan Mor-Mambor yang disebut dengan tari Balengan. 4. Gerak Jef Gerak Jef dalam tari Yospan merupakan gerakan yang dipengaruhi oleh tari modern seperti rock and roll dimana gerakan ini muncul sekitar tahun 1969-1971. Gerak Jef dilakukan penari pada hitungan pertama ketika menghentakkan kaki kanan dua kali lalu di depan dan posisi tubuh agak serong kemudian meloncat-loncat membuang kaki kiri dan kanan dengan hitungan empat langkah dan kembali lagi ke gerakan yang pertama. Gerak Jef terdiri dari empat variasi antara lain Jef biasa, Jef ular atau zig-zag, Jef robot, dan Jef songsor. Untuk gerakan yang ini terinspirasi dari luar Papua. 5. Gerak Pancar Gerak pancar merupakan gerakan dalam tari Yospan dimana para penari akan menari maju ke depan sebanyak tiga langkah. Pada hitungan langkah yang ketiga kemudian dilakukan dengan cara meloncat ke depan dengan mendaratkan kedua kaki kiri dan kanan di atas tanah atau panggung. Pada gerakan ini terdapat empat variasi gerakan antara lain pancar biasa pancar 1 kali, pancar suntung pancar 2 kali, pancar sombong pancar 3 kali, dan pancar cakalang. Untuk gerak pancar terinspirasi dari perilaku hewan dan lingkungan sekitar. Kelima gerakan yang telah dijelaskan tersebut merupakan gerak dasar dan dalam tari Yospan masih terdapat satu gerakan lagi yang disebut gerak Yosim. Gerak Yosim sendiri dilakukan pada saat disela-sela menari dari gerak satu ke gerak berikutnya. Seiring berjalannya waktu, tari Yospan mendapat perubahan seperti pada bagian variasi pada gerakan. Pada formasi atau pola tari dan kostum pun juga semakin bervariatif. Walaupun gerakan pada tari ini mengalami perubahan, tari Yospan masih eksis hingga saat ini. Hal tersebut mewujudkan pelestarian budaya Indonesia agar tidak punah dan ditinggalkan oleh masyarakat terutama kaum muda. Fungsi Sumber Secara umum fungsi tari Yospan adalah sebagai media hiburan yang biasanya ditampilkan pada saat acara-acara adat, festival seni budaya, acara penyambutan tamu, dan acara-acara penting lainnya di Papua. Tari Yospan juga beberapa kali ditarikan pada acara festival budaya di berbagai negara. Selain sebagai media hiburan, tarian ini juga merupakan sebuah kesenian yang mewakilkan Indonesia di mata dunia. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tari Yospan merupakan tarian pergaulan, sehingga dengan menarikan tari ini secara tidak langsung dapat membangun suasana positif kepada wisatawan yang berkunjung ke Papua sebagai sarana komunikasi penduduk Papua dalam penyambutan. Penari Sumber Tari Yospan ditarikan baik pria maupun wanita dan dari segala umur mulai dari yang masih muda hingga tua dapat menarikan tarian ini. Para penari akan membentuk lingkaran lalu berkeliling sambil menari-nari dengan iringan musisi. Jumlah penarinya pun tidak terdapat batasan, siapapun boleh ikut menarikannya. Saat tarian dimulai, siapa saja boleh ikut masuk dalam lingkaran tarian dan mengikuti gerakan penari lain. Kostum Sumber Setiap tarian selalu memiliki kostum andalan yang menampilkan ciri khas daerah dari tarian tersebut. Sama halnya dengan tari Yospan juga memiliki kostum yang unik dimana busana yang dikenakan mirip dengan kostum tarian tradisional Papua pada umumnya. Menurut hasil seminar pembakuan tahun 1988, busana tari Yosim Pancar Yospan seharusnya menggunakan pakaian yang terbuat dari bahan tekstil tetapi untuk desainnya menggunakan ornament atau yang bentuknya bernuansa lingkungan sosial dan alam Papua. Namun karena kondisi lapangan menjadikan pemakaian kostum tari Yospan menggunakan busana dengan bahan-bahan yang mudah untuk didapatkan. Oleh Karena itu biasanya kostum tari Yospan sendiri terbuat dari daun atau akar. Lalu seiring berjalannya waktu untuk kostum tarian ini juga semakin berkembang sehingga terlihat lebih menarik. Untuk aksesoris yang digunakan para penari antara lain penutup kepala, kalung, dan lukisan tubuh bercorak etnis khas Papua. Pengiring Sumber Dalam menarikan tari Yospan diiringi bermacam-macam alat musik seperti gitar, stem bass, ukulele, dan tifa. Alat musik yang digunakan sangat unik salah satunya bass dengan tiga tali dimana tali yang digunakan terbuat dari lintingan serat sejenis daun pandan yang banyak ditemui di hutan-hutan Papua. Sumber Terdapat pula alat musik yang bernama Kalabasa yang terbuat dari bahan berupa labu kering yang diisi dengan manik-manik atau batu-batu kecil. Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyang-goyang sehingga menimbulkan suara yang menarik. Selain iringan musik, tari Yospan juga diiringi dengan lagu yang dinyanyikan oleh pengiring lagu atau bahkan dinyanyikan oleh para penari itu sendiri. Lagu yang dipilih biasanya merupakan lagu daerah atau lagu tradisional dari Papua. Dalam beberapa pertunjukan terkadang pada tari Yospan menggunakan lagu yang lebih modern yang diciptakan oleh para seniman. Pola Lantai Sumber Pola lantai yang digunakan pada tari Yospan yaitu pola lantai vertikal. Bentuk dari tarian ini lurus memanjang dengan membentuk formasi yang lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya, Menurut informasi, pola lantai vertikal melambangkan ikatan antara manusia dengan Tuhan sehingga pola tarian ini mempunyai makna yang dalam karena Tuhan merupakan Sang Pencipta termasuk yang menciptakan manusia. Pola lantai vertikal ini memberi kesan sederhana namun kuat. Seiring berjalannya waktu, formasi atau pola tari Yospan juga mengalami sedikit perkembangan. Jika awlnya pola tarian dimulai dari dua barisan dan belah rotan, kini berkembang menjadi formasi diagonal, melingkar lingkaran besar, lingkaran dan berkelompok, formasi silang, tukar tempat dan sebagainya. Sumber Setiap tarian pasti memiliki makna atau filosofi yang terkandung didalamnya. Begitu juga dengan Papua memiliki tarian tradisional yang beraneka ragam. Dalam setiap gerakan tarian terdapat makna atau simbol yang berhubungan dengan sesuatu seperti sistem religi, lingkungan sosial atau lingkungan dari alam sekitar. Tari Yospan sendiri merupakan sebuah tarian yang gerakan-gerakan dasarnya diambil dari beberapa gerak dasar tari pergaulan beberapa daerah di Papua. Selain itu terciptanya gerakan tersebut juga dilandasi oleh lingkungan alam Papua seperti hutan bakau, aliran-aliran sungai dan rawa-rawa sehingga mempengaruhi karakteristik budaya Papua itu sendiri. Tari Yospan dapat disebut dengan tarian kontemporer yang menggambarkan pergaulan atau persahabatan para muda-mudi Biak Numfor, Papua. Tarian ini bermakna suasana yang riang gembira dimana sering dilakukan oleh penduduk pada acara atau kegiatan yang menyenangkan. Hal tersebut terlihat dari gerakan dan ekspresi penari yang membawakan dimana terlihat sangat akrab dan gembira. Ulasan diatas merupakan beberapa informasi mengenai tari Yospan dari Papua mulai dari sejarah hingga makna yang terkandung didalamnya. Semoga informasi yang dibagikan dapat membantu dan menambah pengetahuan kamu ya!
Tari Yospan – Tari Yospan merupakan tarian khas Papua yang sering dipentaskan oleh para anak muda sebagai bentuk persahabatan. Sering disebut sebagai tari pergaulan karena bisa ditarikan oleh siapa saja tidak terbatas jenis kelamin atau usia yang gayanya seperti tari polonaise asal Eropa. Asal dan Sejarah Tari Yospan Yospan sendiri adalah singkatan dari Yosim dan Pancar sebagai dua tarian rakyat dari daerah berbeda. Tari Yosim berasal dari wilayah Serui, Waropen teluk Sairei yang memiliki gerakan tari yang lincah dan mengutamakan kebebasan gerak. Mirip tarian polonaise dari Eropa. Sedangkan Tari Pancar berasal dari Biak, Manokwari dan Numfor yang merupakan tarian hasil akulturasi budaya Biak yang terpengaruh ajaran Kristen Protestan yang masuk tahun 1908. Gerakan tarinya lebih kaku dengan iringan musik dari tifa, ukulele atau gitar. Baca Juga Tari Zapin Gerakan Tari Yospan Banyak gerakan dalam tari Pancar yang terinspirasi dari gerakan akrobatik pesawat tempur tahun 1960-an yang terbang di Biak saat konflik antara Belanda dengan Indonesia. Pesawat meninggalkan sisa gas di langit sehingga tari ini dinamakan Pancar Gas lalu disingkat menjadi Pancar. Ada lima gerak dasar tari Yospan yang merupakan variasi berbagai jenis gerakan yang lincah khas tarian daerah-daerah di Papua. Tarian ini tidak memiliki batasan jumlah penari karena memang bertujuan sebagai tarian pergaulan dan persahabatan. Berikut adalah penjelasannya 1. Gerak Pancar Gerak dasar ini dimulai dengan maju ke depan tiga langkah lalu melompat ke depan dengan kedua kaki. Variasinya adalah pancar biasa satu kali, pancar suntung dua kali, pancar sombong tiga kali dan pancar cakalang. Terinspirasi dari perilaku hewan dan lingkungannya. 2. Gerak Seka Gerak dasar ini membuat penari berjalan maju dengan menghentakkan kaki dua kali di setiap langkah. Selain seka biasa ada juga seka lima dimana gerakannya berputar di tempat. Gerakan ini khas penduduk Fak-Fak, Kaimana dan Timika di bagian selatan Papua. 3. Gerak Pacul Tiga Disebut juga dengan gerak pancar Maneru sebuah tempat di pedalaman Biak dimana penari maju tiga langkah lalu berhenti. Lalu membuang kaki kiri atau kanan ke depan, samping kiri dan kanan sambil membungkuk lalu kembali tegak, khas gerakan pada pesta rakyat. 4. Gerak Gale-Gale Dalam gerakan ini penari melenggang empat langkah maju lalu di hitungan keempat menyeret kaki di lantai. Selain gale-gale biasa ini, ada variasi maju mundur. Gerakan gale-gale dipengaruhi oleh tari balengan asal kepulauan Mor-Mambor dan teluk Wondama. 5. Gerak Jef Gerakan ini muncul tahun 1969-1971 dan terpengaruh oleh rock-and-roll dengan empat variasi gerak yaitu jef biasa, robot, sengsor dan zigzag. Dimulai dengan menghentakkan kaki kanan dua kali dengan badan serong lalu melompat membuang kaki kiri kanan dengan hitungan empat langkah. Pola Lantai Tari Yospan Tari Yospan memiliki pola lantai vertikal yang memiliki filosofi sebagai hubungan antara manusia dengan Tuhan. Gerakan lain membuat formasi dan variasi dari pola vertikal ini sehingga nanti terlihat gerakan maju menghadap depan sambil bergerak bervariasi. Saat melakukan tari Yospan para penari membentuk dua barisan yang kemudian bergerak membentuk lingkaran dan berkeliling sesuai irama atau lagu. Lalu melakukan variasi kelima gerakan dasar di atas dengan formasi diagonal atau silang, tukar tempat dan lainnya. Dalam tari Yospan terdapat dua kelompok yaitu kelompok penari dan kelompok musisi. Kelompok musisi terdiri dari lima orang sedangkan kelompok penari minimum enam orang. tapi jumlah tidak terlalu dibatasi baik jenis kelamin maupun usia, makin banyak akan makin meriah. Sebagian musisinya terkadang ikut dalam formasi barisan penari karena alat musik yang dimainkannya bisa dibawa dengan mudah, misalnya tifa atau kalabasa. Jadi sambil menari musisinya masih memainkan tifa atau kalabasa sesuai irama dan juga ikut bernyanyi. Baca Juga Tarian Jawa Barat Musik Pengiring Tari Yospan Alat musik yang digunakan untuk tari Yospan dimainkan oleh tim pemusik Wor dengan instrumen khas Papua. Yaitu tifa semacam gendang kecil tinggi, ukulele, gitar, dilengkapi dengan bas akustik dengan tiga senar. Senar ini terbuat dari serat daun pandan yang dilinting. Selain keempat instrumen tadi, ada Kalabasa yang dibuat dari labu kecil kering lalu diisi kerikil kecil atau manik-manik. Saat diguncang akan menimbulkan suara seperti suara hujan dan berfungsi sebagai instrumen perkusi untuk melengkapi musik. Irama musik dan lagu dalam tari Yospan diambil dari lagu rakyat yang disebut orang Biak sebagai Wor Mamun. Syairnya berisi dukungan dan pesan moral pemberi semangat, dengan bahasa Papua atau Indonesia-Papua. Jadi penari juga ikut menyanyi sesuai iringan musik. Baca Juga Tarian Jawa Tengah Properti Tari Yospan Kostum yang digunakan dalam mementaskan tari Yospan adalah pakaian tradisional Papua yang biasanya terbuat dari akar atau daun. Namun dalam perkembangannya juga dikreasikan dengan kain supaya terlihat lebih indah. Berikut adalah kelengkapan kostumnya Baju warna putih atau dari bahan kulit kayu. Sebagian penari pria biasanya tidak mengenakan baju karena badannya digambar hiasan motif etnis Papua. Rumbai-rumbai dari bahan akar-akaran yang digunakan seperti rok. Terkadang digunakan dari dada hingga ke lutut seperti baju kemben panjang. Gelang tangan yang terbuat dari anyaman lalu diberi hiasan bulu dengan warna mencolok. Terkadang ditambahkan gelang lengan dengan bahan yang sama, khususnya untuk penari pria. Mahkota yang berhiaskan bulu burung Cendrawasih. Bentuknya bervariasi terkadang dibuat dari kain dengan motif etnis lalu dihias bulu. Alternatif lain adalah penutup kepala yang bisa terbuat dari bahan alam seperti tanaman atau sejenisnya. Kemudian dikembangkan dengan kain berhiaskan manik-manik membentuk corak etnis Papua. Cat warna putih atau tambahan warna lain untuk menghias wajah dan badan. Corak hiasan yang digunakan biasanya motif etnis khas Papua. Terkadang hiasan ini digambarkan hingga kaki. Kalung panjang yang biasanya terbuat dari bahan alam seperti biji-bijian, kerang kecil atau sejenisnya. Hiasan kaki berbentuk gelang bisa terbuat dari rumbai-rumbai yang sama dengan rok-nya atau dengan hiasan bulu berwarna mencolok. Fungsi dan Keunikan Tari Yospan Karena disebut juga sebagai tari pergaulan maka tari ini memiliki fungsi sosial yang sering dipentaskan sebagai tari penyambutan untuk tamu penting atau terhormat. Tarian ini juga sering disajikan pada acara adat Papua seperti pernikahan atau Hari Nasional dan Festival Budaya. Keunikan tari Yospan terlihat dari keterlibatan orang yang menarikannya, karena bukan hanya penari inti saja tapi orang lain yang menonton diperbolehkan untuk ikut bergabung menari bersama. Makin banyak pesertanya maka tarian akan terlihat makin dinamis dan bersemangat dan akrab. Itulah sebabnya mengapa tari Yospan disebut tari pergaulan karena dengan kebebasan orang lain ikut bergabung maka terjadi perkenalan dan persahabatan. Kemudian tarian yang dinamis menjadi penyemangat hidup dan mendukung kebersamaan. Tari Yospan sebagai tarian khas Papua kini sudah dikenal di mancanegara karena ditampilkan pada festival budaya dan disukai karena memang bersemangat dan dinamis gerakannya. Filosofi kebersamaan dan pergaulan yang terkandung di dalamnya membuat tari ini populer di kalangan anak muda. Tari Yospan
Tarian Papua selalu mempunyai ciri khas unik dan berbeda jika dibandingkan dongeng jenis tarian yang berasal dari penjuru nusantara lainnya. Wilayah yang ada di bagian timur Indonesia ini menyuguhkan sejumlah makna yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu dibahas kekayaan budaya berupa tarian yang ada di daerah Papua. Simak informasi selengkapnya di bawah ini. Macam Macam Tarian Adat Papua1. Tari Tari Awaijale Tari Tari Det Pok Tari Tari Fela Tari Tari Tarian Tari Yospan. Macam Macam Tarian Adat Papua 10 Tarian Papua beserta gambar dan penjelasannya ini dapat Anda pelajari agar lebih mengerti tentang kebudayaan yang ada di sana. 1. Tari Suanggi. Tari suanggi ini merupakan tarian yang berasal dari Papua dengan menyuguhkan kisah seorang pria yang ditinggal mati oleh sang istri. Dalam tarian dikisahkan juga bahwa sang istri menjadi gentayangan dan mengganggu orang-orang yang ada disekitarnya pria tersebut pun melakukan ritual guna menenangkan arwah yang gentayangan itu. Ritual tersebut akhirnya berkembang menjadi sebuah tarian. Gerakan tarian inilah yang sekilas mirip dengan gerakan dukun yang sedang mengobati pasiennya. 2. Tari Awaijale Rilejale. Selanjutnya adalah tari dengan nama Awaijale Rilejale. Tari ini berasal dari daerah kabupaten Jayapura Provinsi Papua yang tepatnya berada di daerah Sentani. Adapun hal yang digambarkan dari tarian ini adalah keindahan alam danau Sentani di waktu senja, pada saat para warga pulang dari bekerja dengan menaiki perahu. Para penari terdiri dari kelompok wanita dan juga pria. Ketika melakukan pertunjukan tari, pastinya mengenakan pakaian adat Papua yanb disebut dengan Pea Malo. Pakaian ini sejatinya terbuat dari pohon genemo, daun sagu, dan juga kulit kayu. Ketika menarikannya, penari juga memakai perhiasan hamboni atau yang disebut dengan kalung manik-manik. 3. Tari Aluyen. Selanjutnya, ada tari aluyen yang artinya lagu yang dinyanyikan. Tarian ini adalah tari tradisional yang dipertunjukan ketika upacara adat. Contoh upacaranya seperti membangun rumah baru, kebun baru ataupun yang lain-lainnya. Tari aluyen ini berasal dari daerah Kabupaten Sorong yang ada di Provinsi Papua Barat. Ketika membawakannya, tarian ini akan dipimpin oleh seorang penari dan diikuti penari-penari pria dan penari wanita. Tarian Papua Barat ini ditarikan oleh para penari wanita ada di belakang dengan 2 barisan memanjang. Kemudian untuk penari pria nya ada 2 baris di belakang penari wanita. Penari akan melakukan gerak kaki mengikuti irama sambil bergoyang pinggul. Sang Penari juga memakai baju adat Kamlanan serta memakai perhiasan yang terbuat dari manik – manik dan juga eme. 4. Tari Det Pok Mbui. Tari Det Pok Mbui ini asalnya dari 3 kecamatan yaitu Sauwa Ema, Pirimapun, dan juga Agats yang ada di Kabupaten Merauke, Papua. Tarian ini mempunyai arti upacara topeng setan. Tari tradisional yang satu ini ditarikan ketika siang hari dengan lama pertunjukan sekitar 4 jam. Pada bagian wajah dan tubuh penari akan dihiasi warna hitam arang dan juga putih kapur. Tarian ini akan dibawakan oleh sekelompok wanita dan pria yang dilakukan pada siang maupun sore hari setelah panen mencari sagu. Tempat yang digunakan sebagai pertunjukan nya ialah di tepi sungai karena ada adanya adegan menaiki perahu. Selain itu ada juga beberapa perahu topeng yang akan dibawakan oleh beberapa orang penari. 5. Tari Sajojo. Tarian ini masuk dalam kumpulan tarian dari Papua yang cukup populer di Papua dan juga di Nusantara. Tari Sajojo menggambarkan tarian pergaulan di berbagai suku yang ada di Papua. Tari ini dikenal sebagai tarian penyambut tamu yang dipertunjukkan ketika adanya sebuah acara penyambutan. Tari ini mulai dikenal sekitar tahun 1990. Saat itu tarian Sajojo banyak dilakukan masyarakat Indonesia. Tari Sajojo bersifat dinamis dan bisa dilakukan oleh semua orang. Para penari akan menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakkan kakinya. Berbagai alat musik tradisional dari Papua seperti Tifa akan dipergunakan untuk mengiringi tarian ini. Musik pengiring untuk tari Sajojo ini pun semakin berkembang bahkan sudah menggunakan berbagai alat musik modern yang ada saat ini. Tarian ini kerap diiringi dengan lagu daerah yaitu Sajojo. Kisah yang ada di dalamnya menceritakan tentang seorang gadis cantik Papua yang menjadi idola di kampungnya. 6. Tari Fela Mandu. Tarian Tradisional Papua selanjutnya adalah tari Fela Mandu adalah tari sejenis tari perang yang asalnya dari Puyo Kecil yang ada di daerah Sentani Tengah, Papua. Tarian ini ditarikan oleh penari baik itu pria dan wanita dengan iringan alat musik tifa dan wakhu. Masyarakat beranggapan bahwa tarian Fela Mandu merupakan ciptaan leluhur mereka. Dari segi sejarahnya, tari Fela Mandu dipercaya beras dari para leluhur mereka. Para leluhur itu adalah Abar, Amatali, dan Putali yang berperang dan mendapat kemenangan saat melawan suku Sekori yang saat itu berada di wilayah Abar Sentani Tengah. Sampai saat ini, tarian Fela Mandu bersifat menghibur dan sering ditarikan ketika adanya acara besar. Misalnya saja seperti acara penyambutan tamu kehormatan. 7. Tari Afaitaneng. Tarian Afaitaneng ini berasal dari daerah Ambai yang ada di pulau Yapen, Serui bagian Selatan. Tarian adat dari Papua yang saat ini termasuk dalam jenis tarian tradisional yang erat hubungannya dengan kepahlawanan. Tarian ini memiliki arti anak memiliki arti panah milik kami. Afaitaneng sendiri berasal dari kata Afai yang berarti panah dan taneng yang berarti milik. Biasanya, tarian ini akan dipertunjukkan selama semalam suntuk yang dimulai dari sore maupun malam sesudah berperang. Tari ini akan menggambarkan kekuatan, kehebatan dan kemenangan pasukan rombongan perang ketika melawan musuh dengan bersenjatakan panah. Lihat juga Pakaian Adat Papua 8. Tari Musyoh. Selanjutnya, ada tari Musyoh yang menjadi tari tradisional Papua yang dianggap sakral oleh suku adat yang ada di Papua. Tujuan dari tari ini ialah menenangkan arwah suku adat yang meninggal karena kecelakaan. Suku adat Papua percaya bahwa jika ada yang meninggal karena tabrakan atau kecelakaan, maka arwahnya tidak pergi dengan tenang. Untuk itu, dilakukan lah tarian sakral atau tari Musyoh ini agar menenangkan arwah orang yang kecelakaan itu. Konon hal ini juga dilakukan untuk mengusir arwah yang gentayangan. Tari Musyoh akan ditarikan oleh penari pria yang diiringi oleh alat musik tradisional yaitu Tifa. 9. Tarian Aniri. Tarian ini menggambarkan tentang pembebasa seorang anak dari gangguan jin ataupun setan karena ditelantarkan oleh orantuanya yang pergi ke dusun. Tari ini sendiri mempunyai arti pembebasan seorang anak. Tarian ini berasal dari kampung Koakwa, Kabupaten Fakfak yang ada di Provinsi Papua Barat. Tarian ini sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang bernilai magis. Dari segi gerakannya, tarian ini sangat dinamis dan mempunyai kesan sakral. Karena hal itulah tarian ini tidak bisa ditarikan secara sembarangan. 10. Tari Yospan. Tari yospan ialah salah satu tarian tradisional dari Papua yang merupakan masuk dalam kategori tarian Sajojo. Tari ini menandakan luasnya masyarakat Papua. Hal ini akan terlihat dari gerakannya yang cukup energik. Tarian ini cukup terkenal dan biasa digunakan apabila ada acara-acara besar misalnya acara seni budaya, upacara penyambutan dan upacara adat. Dari sejarah singkatnya tari Yospan merupakan hasil penggabungan dari tari Pancar dan tari Yosim. Gerakan tarian ini ialah itu jalan-jalan, memutar meloncat-loncat. Tari ini terinspirasi dari adanya akrobat pesawat saat zaman penjajahan Belanda. Saat ini, tarian ini telah mengalami berbagai perubahan agar menjadi kaya dan bervariatif. Jadi, bisa dijadikan tarian Papua kreasi. Tarian ini tidak monoton pada jumlah penari, tetapi biasanya ditarikan secara masal dan ramai-ramai. Musik yang digunakan adalah musik tradisional yang ada di Papua. Banyaknya ragam tarian Papua yang ada di daerah Timur Indonesia ini menjadi pertanda bahwa kekayaan budaya yang ada di seluruh penjuru Nusantara menjadi tugas bersama untuk melestarikannya. Semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat.